Tidurku terganggu di pagi April
Kehangatan berpanjangan menjadikan aku tidak berkeruan
Keluh resah membuak-buak di dadaku
Ada sesuatu keanehan menyerap ke mindku yang lemak bertepu
Aku bangun dan mula mendekati jendela untuk menikmati keindahan alam
Malangnya, alam mendung suram bagaikan meratapi keresahanku
Angin menderu deras menerpa ke wajahku dan membisik ke telinga
"Janganlah menjadi seorang pria kesunyian."
"Janganlah menggersangkan dirimu dengan bebanan hidup yang penuh kedustaan"
"Ayuh. Keluarlah dari kepompong ciptaan manusia bermazhab kapitalis"
Aku tersedar bila cahaya menerjah ke wajahku
Cahaya merobos awan yang mendung memberi sinar harapan kepadaku sebagai pria yang gersang
Amaran: Puisi ini milik Ahmad Mahzan Borhan. Sesiapa yang melakukan plagiat, akan didakwa.